"Ekspor tertinggi yang pernah dicapai oleh para pengusaha sarung asal Bandung adalah senilai 18 juta dollar AS. Itu pada tahun 2008 dan setelahnya tidak pernah lagi mencapai setinggi itu," ujar Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Sebastianus Sumarsono saat berbincang dengan wartawan Kompas Orin Basuki dan Wisnu Dewabrata di Yangon, Kamis (29/3/2012).
Seperti diketahui, Myanmar yang berpenduduk sekitar 60 juta jiwa memiliki kebiasaan mengenakan sarung pada setiap aktivitas resmi mereka, termasuk keharusan bagi seluruh pegawai negeri sipilnya untuk memakai sarung saat bekerja. Pilihan atas pakaian nasionalnya itu menjadikan Myanmar sebagai pasar sarung yang signifikan.
Atas dasar itu, Sumarsono menyebutkan, sudah ada dua perusahaan sarung asal Indonesia yang kembali menjajaki kemungkinan ekspor sarung ke Myanmar. Keduanya adalah pemilik merek sarung Gadjah Duduk dan Mangga.
"Mereka sudah mengambil sampel sarung yang biasa dipakai orang Myanmar. Itu perlu karena sarung orang Myanmar dan sarung yang dikenakan oleh orang Indonesia sama sekali berbeda. Sarung orang Myanmar lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia agar mudah mengikatnya," tutur Sumarsono.
0 komentar :
Posting Komentar