News
Dalam 3 Bulan RI Masih Surplus Dagang US$ 2,68 Miliar
Dalam 3 Bulan RI Masih Surplus Dagang US$ 2,68 Miliar
Diposting oleh
Indonesia On The Move
di
16.22.00
Jakarta -
Neraca Perdagangan Indonesia hingga Maret 2012 masih mengalami surplus
sebesar US$ 2,68 miliar. Sementara surplus perdagangan per Maret 2012
sebesar US$ 840 juta.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Dr. Sutomo, Selasa (1/5/2012).
"Neraca perdagangan per Maret 2012 masih mengalami surplus sebesar US$ 840 juta. Secara kumulatif kita surplus US$ 2,68 miliar," ungkapnya.
Untuk ekspor bulan Maret ini, Suryamin menyatakan nilai ekspor sebesar US$ 17,27 miliar atau naik 5,51% dibandingkan Maret 2011. Untuk ekspor migas, nilainya US$ 3,5 miliar, sedangkan ekspor nonmigas nilai US$ 13,76 miliar. "Kalau dibandingkan Februari 2012 juga naik 10,01%," ujarnya.
Dengan demikian total ekspor dari Januari hingga Maret sebesar US$ 48,53 miliar atau naik 6,93% dalam periode yang sama pada tahun lalu dengan total ekspor non migas sebesar US$ 38,53 miliar atau naik 3,87%
Suryamin menyebutkan komoditas ekspor terbesar masih bahan bakar mineral dengan nilai US$ 6,88 miliar juga lemak dan minyak hewan nabati dengan nilai US$ 5,76 miliar.
Pangsa pasar terbesar untuk ekspor masih China sebesar US$ 4,99 miliar, Jepang dengan nilai US$ 4,52 miliar, dan Amerika Serikat dengan nilai US$ 3,68 miliar. Nilai ekspor ke negara ASEAN sebesar US$ 7,91 miliar dengan pangsa pasar 20,52% dan ke negara Uni Eropa sebesar US$ 4,6 miliar dengan pangsa pasar sebesar 11,94%.
Dilihat dari sektor barang yang diekspor, Suryamin menyatakan 60% merupakan barang industri dengan nilai US$ 29,12 miliar sepanjang tahun 2012. Sedangkan sebanyak 20,61% dengan nilai US$ 10 miliar berupa barang migas, 16,82% dengan nilai USD 8,17 miliar beruapa barang tambang, dan 2,57% dengan nilai US$ 1,25 miliar berupa barang pertanian.
Sementara untuk impor, data BPS mencatat sebesar US$ 1,43 miliar atau naik 13,4% bila dibanding Maret 2011. "Baik di migas maupun di non migas terjadi kenaikan. Impor non migas naik 12,48% ke US$ 3,93 miliar dan migas naik 9,88% ke US$ 12,2 miliar. Total impor Januari sampai Maret 2012 tercatat sebesar US$ 45,85 miliar year on year," ungkapnya.
Impor non migas total sepanjang Januari-Maret 2012 USD 35,41 miliar naik 16,47% year on year. Dari sisi pangsa impor, dari China US$ 6,64 miliar, Jepang USD5,63 miliar, AS US$ 2,77 miliar, ASEAN USD 7,75 miliar, dan Uni Eropa USD 2,85 miliar.
Impor menurut golongan penggunaan barang, impor bahan baku USD33,13 miiar, impor barang modal US$ 9,34 miliar, barang konsumsi US$ 3,38 miliar.
(nia/hen)
(Ramdhania El Hida - detikFinance)
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Dr. Sutomo, Selasa (1/5/2012).
"Neraca perdagangan per Maret 2012 masih mengalami surplus sebesar US$ 840 juta. Secara kumulatif kita surplus US$ 2,68 miliar," ungkapnya.
Untuk ekspor bulan Maret ini, Suryamin menyatakan nilai ekspor sebesar US$ 17,27 miliar atau naik 5,51% dibandingkan Maret 2011. Untuk ekspor migas, nilainya US$ 3,5 miliar, sedangkan ekspor nonmigas nilai US$ 13,76 miliar. "Kalau dibandingkan Februari 2012 juga naik 10,01%," ujarnya.
Dengan demikian total ekspor dari Januari hingga Maret sebesar US$ 48,53 miliar atau naik 6,93% dalam periode yang sama pada tahun lalu dengan total ekspor non migas sebesar US$ 38,53 miliar atau naik 3,87%
Suryamin menyebutkan komoditas ekspor terbesar masih bahan bakar mineral dengan nilai US$ 6,88 miliar juga lemak dan minyak hewan nabati dengan nilai US$ 5,76 miliar.
Pangsa pasar terbesar untuk ekspor masih China sebesar US$ 4,99 miliar, Jepang dengan nilai US$ 4,52 miliar, dan Amerika Serikat dengan nilai US$ 3,68 miliar. Nilai ekspor ke negara ASEAN sebesar US$ 7,91 miliar dengan pangsa pasar 20,52% dan ke negara Uni Eropa sebesar US$ 4,6 miliar dengan pangsa pasar sebesar 11,94%.
Dilihat dari sektor barang yang diekspor, Suryamin menyatakan 60% merupakan barang industri dengan nilai US$ 29,12 miliar sepanjang tahun 2012. Sedangkan sebanyak 20,61% dengan nilai US$ 10 miliar berupa barang migas, 16,82% dengan nilai USD 8,17 miliar beruapa barang tambang, dan 2,57% dengan nilai US$ 1,25 miliar berupa barang pertanian.
Sementara untuk impor, data BPS mencatat sebesar US$ 1,43 miliar atau naik 13,4% bila dibanding Maret 2011. "Baik di migas maupun di non migas terjadi kenaikan. Impor non migas naik 12,48% ke US$ 3,93 miliar dan migas naik 9,88% ke US$ 12,2 miliar. Total impor Januari sampai Maret 2012 tercatat sebesar US$ 45,85 miliar year on year," ungkapnya.
Impor non migas total sepanjang Januari-Maret 2012 USD 35,41 miliar naik 16,47% year on year. Dari sisi pangsa impor, dari China US$ 6,64 miliar, Jepang USD5,63 miliar, AS US$ 2,77 miliar, ASEAN USD 7,75 miliar, dan Uni Eropa USD 2,85 miliar.
Impor menurut golongan penggunaan barang, impor bahan baku USD33,13 miiar, impor barang modal US$ 9,34 miliar, barang konsumsi US$ 3,38 miliar.
(nia/hen)
(Ramdhania El Hida - detikFinance)
0 komentar :
Posting Komentar