“Each blade of grass has its spot on earth whence it draws its life, its strength; and so is man rooted to the land from which he draws his faith together with his life.”
Joseph Conrad
Visit
Menatap Potensi 'Ecotourism' di Indonesia
Menatap Potensi 'Ecotourism' di Indonesia
Diposting oleh
Indonesia On The Move
di
16.40.00
Istilah “ecotourism” belum begitu populer di telinga kita. Tapi, jika kita coba kenali lebih jauh, dibalik istilah ecoturism terdapat secercah harapan yang luar biasa bagi Indonesia. Ketika kita tidak menyadari betapa mempesonanya istilah ecoturism, ada begitu banyak negara dibelahan dunia ini yang menjadikannya primadona.
Ecotourism adalah satu model pariwisata yang menitikberatkan pada kekayaan alam, harmoni lingkungan, dan tentu saja keberlangsungan-nya (sustainable).
Dengan kekayaan alam yang melimpah ruah dari Sabang sampai Merauke, banyak yang mengistilahkan kalau : “Tuhan sedang tersenyum ketika menciptakan bumi Indonesia”. Ya,
dengan segala potensi kekayaan alam yang ada, Indonesia sudah selangkah
jauh lebih beruntung dari negara-negara lain dalam meniti peluang ecotourism.
Sejalan dengan isu perubahan iklim dan tren “back to nature”, gaung ecotourism semakin menggema dan menyebar kesegala penjuru dunia. Berwisata alam dipercaya jauh lebih menyenangkan, refresh, dan recharge dibanding berwisata yang lainnya.
Ketika
dunia sedang sibuk membangun “hutan-hutan beton”, sebetulnya tidak akan
pernah senyaman tempat-tempat yang sedang sibuk mengkonversi alam.
Beberapa negara maju-pun kini mulai menatap peluang dari wisata ekologi,
yang tidak hanya dapat menambah devisa-devisa negara, tetapi juga
berkaitan dengan sustainable alam dan kehidupan.
Ecotourism adalah
wajah ceria masa depan untuk pariwisata Indonesia. Ketika masyarakat
diberbagai negara maju mulai penat dengan suasana negara asalnya, mereka
akan mencari cara sedemikian rupa untuk menemukan tempat wisata yang
bersahabat, alami, nyaman dan bahkan tidak jarang membuat mereka enggan
kembali ke negara asalnya. Inilah Indonesia yang seharusnya !.
Konsep
wisata ekologis ini tidak hanya sekedar melihat alam dan kebudayaan
(yang berkaitan dengan alamnya) sebagai obyek, tapi juga sesuatu yang
perlu dijaga kelestariannya.
Prinspip yang ditekankan ecotourism ialah
kualitas sensasi dan pengalaman yang hendak dirasakan oleh para
wisatawan ketika menikmati tempat yang dikunjunginya. Ini juga harus
seimbang dengan jaminan bahwa lingkungan fisik, sosio-kultural, maupun
ekonomi bagi penduduk lokal dapat terjaga keberlangsungannya.
Kita
dapat berkaca dari taman nasional, hutan lindung, dan kebun raya yang
awalnya tidak diperuntukan bagi kegiatan pariwisata, melainkan lebih
dititik beratkan untuk konservasi dan laboratorium alam. Seiring
berjalannya waktu, fakta berubah. Masyarakat semakin merasa nyaman
dengan wisata alam, karena pada saat mengunjungi begitu terasa harmoni
yang kuat antara manusia, alam, dan pencipta-Nya.
Peluang dan potensi ecotourism ada
didepan mata, tapi bisa saja hilang begitu saja ketika kita tidak
dengan segera menangkapnya. Pemerintah adalah kunci pertama untuk
memanfaatkan potensi ini. Pembangunan yang selama ini identik dengan
stereotip pemancangan tiang-tiang beton mungkin harus dirubah dengan
digiatkannya pembangunan dibidang konservasi alam.
Masyarakat
harus dibawa ke arah penyadaran bahwa kekayaan alam yang ada di
Indonesia tidak hanya cukup dengan dibanggakan, tapi juga harus dijaga
dan dilindungi. Karena, itulah masa depan keseimbangan hidup kita.
Itulah masa depan perekonomian kita. Itulah masa depan kenymanan kita.
Ecotourism harus menjadi gerakan semangat bersama : kalau kita punya konsep pariwisata yang sebetulnya jauh lebih menarik dan menguntungkan.
Alam terkesan biasa saja karena kegratisan-nya, tapi tanpa disadari
sebetulnya yang gratis itulah yang mahal. Saat kehidupan semakin tidak
alami, orang akan banyak mencari belahan bumi yang natural seraya
berkata : “Inilah keindahan hidup yang sesungguhnya !”
0 komentar :
Posting Komentar