Favorite
Warisan Batik Ibu Obama Dipamerkan di Kuala Lumpur
Warisan Batik Ibu Obama Dipamerkan di Kuala Lumpur
Diposting oleh
Indonesia On The Move
di
15.10.00
INILAH.COM, Kuala Lumpur - Ibunda Presiden Amerika Serikat
Barack Obama yang juga antropolog Ann Dunham, punya koleksi pribadi
batik-batik tulis Indonesia, yang bakal dipamerkan di Kuala lumpur.
Koleksi batik ibunda Presiden Obama itu akan dipamerkan di Museum Seni Islam Malaysia mulai 8 Juni. Inilah pameran batik koleksi almarhum ibu Ann Dunham yang pertama kali di luar Amerika Serikat.
Proyek “Ann Dunham Legacy–A Collection of Indonesian Batik” adalah ide cemerlang yang digagas oleh pejabat urusan kebudayaan Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur Anita Ghildyal. Ghildyal gembira ketika adik tiri lain bapak dengan Obama, Maya Soetoro-Ng, memberi lampu hijau.
“Koleksi ini sungguh mengagumkan karena seperti terkuak dari kapsul waktu sejak 70-an, saat batik menjadi pakaian sehari-hari. Dan batik-batik ini dilestarikan dengan indah,” tutur Ghildyal kepada wartawan koran Malaysia The Star, kemarin (26/5).
Ann Dunham yang meninggal karena serangan kanker pada 1995, dikenal bukan saja sebagai aktivis, namun juga sebagai ahli ilimu-ilmu sosial yang meneliti bidang antropologi di Indonesia. Yang lebih mengagumkan lagi, Ann Dunham sudah memprakarsai program pembiayaan mikro untuk para para pedagang kecil.
Tentu Indonesia ingin menyaksikan pameran batik warisan Ann Dunham ini di Jakarta atau kota-kota batik lainnya seperti Solo, Yogya, Pekalongan, Lasem atau Surabaya (Madura). [mdr]
Koleksi batik ibunda Presiden Obama itu akan dipamerkan di Museum Seni Islam Malaysia mulai 8 Juni. Inilah pameran batik koleksi almarhum ibu Ann Dunham yang pertama kali di luar Amerika Serikat.
Proyek “Ann Dunham Legacy–A Collection of Indonesian Batik” adalah ide cemerlang yang digagas oleh pejabat urusan kebudayaan Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur Anita Ghildyal. Ghildyal gembira ketika adik tiri lain bapak dengan Obama, Maya Soetoro-Ng, memberi lampu hijau.
“Koleksi ini sungguh mengagumkan karena seperti terkuak dari kapsul waktu sejak 70-an, saat batik menjadi pakaian sehari-hari. Dan batik-batik ini dilestarikan dengan indah,” tutur Ghildyal kepada wartawan koran Malaysia The Star, kemarin (26/5).
Ann Dunham yang meninggal karena serangan kanker pada 1995, dikenal bukan saja sebagai aktivis, namun juga sebagai ahli ilimu-ilmu sosial yang meneliti bidang antropologi di Indonesia. Yang lebih mengagumkan lagi, Ann Dunham sudah memprakarsai program pembiayaan mikro untuk para para pedagang kecil.
Tentu Indonesia ingin menyaksikan pameran batik warisan Ann Dunham ini di Jakarta atau kota-kota batik lainnya seperti Solo, Yogya, Pekalongan, Lasem atau Surabaya (Madura). [mdr]
0 komentar :
Posting Komentar