Diversity
RI Raih Transaksi US$ 36,2 Juta di European Seafood Exposition
RI Raih Transaksi US$ 36,2 Juta di European Seafood Exposition
Diposting oleh
Dewi Damayanti
di
12.24.00
Brussel - Indonesia berhasil meraih transaksi senilai
US$ 36,2 juta dalam pameran pangan laut terbesar di dunia, European
Seafood Exposition (ESE) 2013, di Brussel, Belgia, baru-baru ini.
Angka tersebut lebih tinggi dari capaian tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar US$34,5 juta (2012) dan US$ 32,1 juta (2011).
“Potensi pasar ikan dan pangan laut lainnya di Uni Eropa sangat besar mengingat 80% kebutuhan ikan dan pangan laut UE dipenuhi dari impor negara lain," ujar Duta Besar RI untuk Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa Arif Havas Oegroseno, Kamis (2/5/2013).
Menurut Dubes, Indonesia memiliki banyak peluang peningkatan ekspor produk ikan dan pangan laut lainnya ke UE karena dibandingkan dengan kapasitas yang dimiliki, ekspor Indonesia ke UE baru menempati pangsa sebesar 3%.
Dikatakan bahwa kendala pada produk ikan dan pangan laut lainnya asal Indonesia ke UE terutama adalah kemampuan menjaga kualitas pemrosesan hasil ikan.
"Hal ini sebenarnya dapat diatasi melalui kerjasama semua pihak terkait di Indonesia, khususnya pemerintah provinsi dan swasta, untuk peningkatan kapasitas dan kualitas produk ikan dan ekspor pangan laut Indonesia," pungkas Dubes.
Dalam kesempatan pameran yang berlangsung selama tiga hari (23-25/4/2013) tersebut juga ditandatangani dua MoU, yakni antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dengan Center for Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) dan antara KKP dengan Swiss Import Promotion Program (SIPPO).
Sebagaimana disampaikan Sekretaris II Diyah R. Agustini kepada detikfinance, selama tiga hari penyelenggaraan pameran, Paviliun Indonesia juga menampilkan demo memasak pangan laut. Demo ini mendapat sambutan hangat dari para pengunjung pameran yang berkesempatan menikmati pangan laut produksi Indonesia.
European Seafood Exposition (ESE) ke-21 yang diselenggarakan bersamaan dengan Seafood Processing Europe ke-15 berhasil menarik lebih dari 25.000 top buyers dan top sellers dari berbagai belahan dunia.
Tercatat lebih dari 70 negara ikut ambil bagian dalam pameran ini. Sedangkan para buyers datang dari lebih 140 negara di dunia. Mereka merepresentasikan berbagai kategori utama seperti perusahaan perikanan dan akuakultur, importir, eksportir, broker, trader, pengolah, distribusi serta layanan makanan dan catering.
Tahun ini terdapat 11 perusahaan pangan laut swasta Indonesia yang berpartisipasi dalam ESE, baik difasilitasi oleh KKP RI maupun oleh CBI, yaitu PT Central Proteina Prima, Bahari Biru Nusantara, Bumi Menara Internusa, Dharma Samudera Fishing Industry Tbk, Inti Lautan Fajar Abadi, Istana Cipta Sembada (ICS), Pacific Harvest CV, Rex Canning, Toba Seafood & Surimi Industries, Tuna Permata Rezeki, dan Wirontono Baru.
Eddi Santosa - detikfinance
(es/es)
Angka tersebut lebih tinggi dari capaian tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar US$34,5 juta (2012) dan US$ 32,1 juta (2011).
“Potensi pasar ikan dan pangan laut lainnya di Uni Eropa sangat besar mengingat 80% kebutuhan ikan dan pangan laut UE dipenuhi dari impor negara lain," ujar Duta Besar RI untuk Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa Arif Havas Oegroseno, Kamis (2/5/2013).
Menurut Dubes, Indonesia memiliki banyak peluang peningkatan ekspor produk ikan dan pangan laut lainnya ke UE karena dibandingkan dengan kapasitas yang dimiliki, ekspor Indonesia ke UE baru menempati pangsa sebesar 3%.
Dikatakan bahwa kendala pada produk ikan dan pangan laut lainnya asal Indonesia ke UE terutama adalah kemampuan menjaga kualitas pemrosesan hasil ikan.
"Hal ini sebenarnya dapat diatasi melalui kerjasama semua pihak terkait di Indonesia, khususnya pemerintah provinsi dan swasta, untuk peningkatan kapasitas dan kualitas produk ikan dan ekspor pangan laut Indonesia," pungkas Dubes.
Dalam kesempatan pameran yang berlangsung selama tiga hari (23-25/4/2013) tersebut juga ditandatangani dua MoU, yakni antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dengan Center for Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) dan antara KKP dengan Swiss Import Promotion Program (SIPPO).
Sebagaimana disampaikan Sekretaris II Diyah R. Agustini kepada detikfinance, selama tiga hari penyelenggaraan pameran, Paviliun Indonesia juga menampilkan demo memasak pangan laut. Demo ini mendapat sambutan hangat dari para pengunjung pameran yang berkesempatan menikmati pangan laut produksi Indonesia.
European Seafood Exposition (ESE) ke-21 yang diselenggarakan bersamaan dengan Seafood Processing Europe ke-15 berhasil menarik lebih dari 25.000 top buyers dan top sellers dari berbagai belahan dunia.
Tercatat lebih dari 70 negara ikut ambil bagian dalam pameran ini. Sedangkan para buyers datang dari lebih 140 negara di dunia. Mereka merepresentasikan berbagai kategori utama seperti perusahaan perikanan dan akuakultur, importir, eksportir, broker, trader, pengolah, distribusi serta layanan makanan dan catering.
Tahun ini terdapat 11 perusahaan pangan laut swasta Indonesia yang berpartisipasi dalam ESE, baik difasilitasi oleh KKP RI maupun oleh CBI, yaitu PT Central Proteina Prima, Bahari Biru Nusantara, Bumi Menara Internusa, Dharma Samudera Fishing Industry Tbk, Inti Lautan Fajar Abadi, Istana Cipta Sembada (ICS), Pacific Harvest CV, Rex Canning, Toba Seafood & Surimi Industries, Tuna Permata Rezeki, dan Wirontono Baru.
Eddi Santosa - detikfinance
(es/es)
0 komentar :
Posting Komentar